Entah bagaimana awalnya, kini sepeda sepertinya sudah jadi ciri khas tersendiri dari Presiden RI ke-7 kita, Joko Widodo. Tiap kali mengadakan kunjungan ke berbagai daerah, siapapun sekarang berharap dapat hadiah sepeda dari Bapak Presiden. Banyak juga cerita kocak yang viral dibaliknya. Mulai dari anak yang salah sebut ikan tongkol, penyanyi Raisa yang juga mendapatkan sepeda langsung dari presiden, hingga yang terbaru anak yang tengak-tengok ‘kode’ minta sepeda setelah menjawab pertanyaan. Jelas bukan hanya karena nilai jual sepedanya, tapi karena pemberian presidennya itu yang bisa jadi kebanggaan untuk diceritakan ke teman-teman.
Tapi kira-kira kenapa ya Presiden kita secara spesifik memilih sepeda sebagai hadiah untuk banyak orang?
1. Pak Presiden bilang sepeda itu sifatnya multistrata. Mungkin maksudnya sepeda bisa disukai semua kalangan dan juga bukanlah alat yang digunakan untuk mengukur prestis seseorang
Menurut Kepala Sekertariat Kepresidenan, melalui Kompas, menyampaikan bahwa presiden pernah menceritakan alasannya di balik memilih hadiah sepeda. Antara lain karena sepeda merupakan barang yang multistrata. Semua kalangan suka bersepeda, mulai dari kalangan berada hingga menengah ke bawah, sepeda bisa jadi alat transportasi yang ideal. Jadi sifatnya bukan untuk menaikkan prestis dan gengsi seseorang. Sepeda juga bukanlah patokan seseorang mapan atau tidak.
2. Selain multistrata, sepeda juga disebut oleh Pak Jokowi sebagai multifungsi. Bisa buat olahraga sekaligus jadi alat transportasi yang ramah lingkungan
Ada baiknya presiden memberikan hadiah sepeda sebagai solusi tranportasi sehat dan bebas polusi. Dibandingkan harus menggunakan kendaraan bermotor, bikin macet dan nggak ramah lingkungan, lebih baik pakai sepeda. Sepeda juga sehat banget untuk berolahraga. Mengayuh sepeda sama saja berolahraga kardio dan bagus untuk pertumbuhan tulang.
3. Iya sih mending bagi-bagi sepeda untuk memulai gaya hidup sehat, daripada hadiah seperti smartphone. Wah nanti dipakai buat stalkingmantan gimana tuh
Sebenarnya pemilihan sepeda sebagai hadiah khas yang diberikan presiden sudah tepat. Bayangkan kalau hadiahnya smartphone. Remaja tanggung yang belum aqil baligh nanti makin sering main sosmed kalau punya smartphone. Nah kalau yang dapet hadiah adalah yang gagal move on yaudah deh hadiah dari presiden dipakai buat stalking mantan. Lebih nggak berfaedah ‘kan?
4. Bersepeda adalah salah satu cara termudah untuk olahraga dalam rutinitas harian
Bersepeda adalah salah satu cara termudah untuk olahraga dalam rutinitas harian, karena itu juga merupakan bentuk transportasi ramah lingkungan dan polusi, menghemat uang, serta membuat lingkungan menjadi lebih baik. Transportasi sehari-hari dengan menggunakan sepeda, kata Jokowi, merupakan keputusan yang terbaik. Itu karena kegiatan bersepeda bisa menyehatkan tubuh. Nah kita patut berbangga nih. Dengan aksi bagi-bagi sepeda ala presiden Jokowi ini, secara tidak langsung juga mempopulerkan citra ‘sepeda’ di masyarakat Indonesia.
5. Tidak hanya sekedar membagikan sepeda, ada makna filosofinya
Pak Jokowi juga mengungkapkan makna filosofis yang mendalam dari kegiatan bersepeda. Semua itu diungkapkan oleh Jokowi dalam status Facebooknya. Berikut ini pernyataan utuh dari Jokowi terkait hadiah sepeda yang sering ia bagikan.
“Mungkin ada yang bertanya, mengapa sepeda? Mengapa seorang Presiden senang membagi sepeda lewat kuis di setiap acara dan kunjungan? Mengapa bukan uang, televisi, atau telepon genggam?
Saya senang bersepeda sedari dulu.
Bersepeda itu mandiri dan bekerja keras. Kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, gerak tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuh.
Bersepeda itu gambaran kebersamaan dari anggota tubuh yang beragam bentuk, fungsi dan posisinya. Dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem.
Bersepeda itu bergerak maju dalam keseimbangan. Jika jalan menanjak, badan sedikit membungkuk. Jika berbelok ke kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan. Satu yang tetap, titik berat pesepeda selalu ada di tengah-tengah.
Bersepeda itu untuk semua orang, semua usia, lintas suku dan peradaban.
Lagipula, bersepeda itu sehat, baik buat lingkungan sekitar karena bebas polusi.
Pendeknya, bersepeda itu adalah bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan.”
Sepeda yang dibagikan gratis ini memang bisa sekaligus mengampanyekan pola hidup sehat. Dengan banyaknya peminat sepeda di Indonesia, kemungkinan Presiden juga akan memfasilitasi penyediaan jalur khusus sepeda di jalan raya. Biar kita-kita yang terlanjur cinta bersepeda lebih nyaman dan terhindar dari bahaya motor dan mobil yang ngebutnya nggak karuan.
Sumber :
https://www.hipwee.com/
https://nasional.kompas.com/