Gear ratio itu apa sih? mungkin banyak pesepeda pemula yang bertanya-tanya. Buat SobatSS yang masih pemula dan masih bingung tentang rasio gear kali ini kami akan membahas mengenai rasio gear. Pengetahuan ini penting untuk pesepeda pemula atau khususnya Anda yang baru mulai sepedaan atau mulai hunting sepeda. Daripada nyesel salah milih ada baiknya dibaca sampai habis.
Secara sederhana rasio gir atau Gear Ratio adalah rasio berapa kali roda belakang ber-rotasi dalam satu putaran crank atau pedal.
Sebelum masuk bahasan utama, Anda perlu tahu tentang Drivetrain. Drivetrain adalah kelompok komponen penggerak utama pada sepeda, komponen-komponen inilah yang men-transfer energi gowesan atau pedalling yang kita lakukan menuju roda belakang sehingga sepeda bisa bergerak maju.
Secara berurut energi gowesan kita akan tersalurkan melalui :
- Pedal
- Crank tempat pedal menempel
- Chain ring yaitu cincin bergerigi yang menyatu pada crank
- Rantai yang menempel pada chain ring
- Sprocket yaitu cincin bergerigi di roda belakang yang terhubung pada chain ring melalui rantai
- Hub alias as roda belakang tempat sprocket menempel
- Jari-jari yang terhubung pada Hub, velg dan ban roda belakang itu sendiri
Chain Ring dan Sprocket
Dua komponen yang berhubungan langsung dengan rasio gir adalah chain ring dan sprocket. Cincin-cincin bergerigi yang ada pada foto di bawah inilah yang disebut gear atau gir.
Chain ring pada sepeda bisa berjumlah 1 sampai 3. Ini adalah representasi dari jumlah pilihan speed pada gigi depan sedangkan sprocket bisa berjumlah 1 sampai 12 ini adalah representasi dari jumlah pilihan speed pada gigi belakang.
Jadi jika sepeda SobatSS memiliki 3 X 8 Speed artinya memiliki chain ring 3 buah dan sprocket 8 buah setiap keping gir pada suatu sepeda pasti berbeda ukuran dan tersusun berurut seperti gambar di bawah.
Dari besar ke kecil semakin besar ukuran diameter gir semakin banyak deretan gigi di sepanjang deretan gir. Jumlah gigi inilah yang sering disebut dengan istilah Teeth atau sering disingkat “T” .
Kita ambil contoh sepeda gunung United Miami 4 yang memiliki chain ring 22, 30 dan 40T serta 9 deret sprocket dari 11 sampai 36T. Pada saat gowes setiap perubahan speed yang kita instruksikan pada shifter adalah perintah pada rantai untuk memposisikan diri pada chain ring dan sprocket yang tepat sesuai yang kita inginkan. Yang pasti pada medan tanjakan Anda akan memilih speed 1 atau terendah baik pada shifter depan maupun belakang.
Namun walaupun sama-sama menggunakan speed terendah pada tanjakan, beda sepeda akan terasa beda entengnya contohnya pada United Miami 3 dan 4. Kok bisa?! Disinilah rasio gir menentukan.
Ada beberapa cara metode perhitungan rasio gir seperti Gear Inches, Progresion Meters, gain ratio dan masih banyak lagi namun kita akan menggunakan cara yang paling simple dan paling mudah dipahami kita ambil contoh United Miami 4.
Pada saat tanjakan posisi speed diatur paling rendah pada index nomor 1 pada shifter atau dikenal dengan sebutan gaul gigi paling enteng. Posisi rantai akan berada pada chain ring terkecil dan sprocket terbesar. Chain ring terkecil Miami 4 adalah 22T dan sprocket terbesar adalah 36T.
Cara Menghitung Gear Ratio
Rasio sama dengan jumlah T pada chain ring dibagi dengan jumlah T pada sprocket. Jadi jika kita menghitung rasio sepeda gunung Miami 4 maka
22 : 36 = 0,6
Artinya dalam sekali putaran penuh frame, roda belakang akan berputar 0,6 kali inilah angka rasio gir terkecil Miami 4.
Jadi untuk medan tanjakan semakin kecil angka rasio gir maka akan semakin ringan sekarang untuk kondisi sebaliknya pada saat paling ngebut posisi rantai berada pada chain ring terbesar yaitu 40T dan sprocket terkecil yaitu 11T jadi rasio gir-nya adalah 40 dibagi 11 sama dengan 3,64 artinya dalam sekali putaran penuh crank roda belakang akan berotasi sebanyak 3,64 kali ini adalah angka gir rasio terbesar Miami 4.
Semakin besar angka rasio gir maka akan semakin ngebut dengan kata lain jarak tempuh yang dihasilkan akan berbanding lurus dengan besarnya rasio gir jika kita memasukan semua angka kombinasi speed gigi depan dan belakang pada sepeda ini akan terlihat pada tabel di bawah ini
Maka bisa disimpulkan sejumlah speed memiliki rasio gir yang mirip atau bahkan sama artinya jumlah kombinasi speed tidak sama dengan rasio gir. 9 X 3 atau 27 speed bukan berarti ada 27 rasio gir walaupun speed lebih banyak biasanya memiliki rentang rasio gir lebih luas.
Kesimpulan
Saat SobatSS memilih sepeda, aspek rasio gir ini patut menjadi perhatian sesuai dengan kebutuhan sepeda Anda. Jika Anda pesepeda pemula yang belum terbiasa dengan variasi medan yang ekstrim terutama dalam hal tanjakan Anda bisa mempertimbangkan sepeda dengan minimal 2 chain ring dan sprocket 8 ke atas untuk mendapatkan rentang rasio gir yang lebih luas walaupun ini berarti mengorbanan aspek bobot karena tambahan chain ring tentu menambah berat namun jika Anda pesepeda dengan medan atau rute spesifik, Anda bisa menghitung rasio gir sepedanya apakah sudah cukup tanpa rentang yang luas sekalipun.
Di setiap pembahasan produk sepeda yang SerbaSepeda.com jual selalu dijabarkan jumlah T pada gir agar SobatSS lebih komprehensif dalam mendapatkan informasi. Khusus untuk Anda yang sudah memiliki sepeda dan berencana upgrade agar lebih ringan menanjak atau lebih ngebut pastikan angka gear ratio sudah lebih kecil atau besar daripada saat ini untuk memberi impact yang Anda harapkan.
Bagi SobatSS yang membutuhkan spare part sepeda berkualitas dan bergaransi bisa langsung saja ke toko sepeda SerbSepeda di Jabodetabek atau ke toko sepeda online kami di SerbaSepeda.com.
Lengkapnya cek saja video dari channel youtube SerbaSepeda dibawah ini.