Sepeda juga buatan manusia, tidak perduli harga mahal atau murah. Memang bagian sepeda yang didesain secara mutakhir, atau diproduksi dengan detail serta amat teliti, tentunya berujung pada harganya yang semakin tinggi. Umumnya tingkat harga ini akan berbanding lurus dengan berbagai keunggulan, kualitas, maupun kekuatannya.
Meski demikian, bagian-bagian sepeda yang sudah dirancang dan diproduksi secara seksama, tetaplah masih mempunyai batasan. Batasan ini berakibat keausan, rusak, bengkok, retak, pecah, atau bahkan patah. Parahnya, jika sebuah bagian sepeda tiba-tiba bermasalah saat kita sedang asik bersepeda. Nah, sebelum peristiwa fatal menimpa, berikut ini kami suguhkan beberapa bagian pada sepeda yang perlu Anda periksa sacara berkala.
1. HEADSET
Headset merupakan bagian penopang dan poros utama antara setang, stem, serta garpu depan, dengan headtube frame sepeda. Headset memiliki fungsi yang cukup penting, selain harus mampu menahan bobot tubuh pesepeda, juga harus menahan setiap guncangan dari roda. Sesuai dengan intensitas penggunaannya, ada baiknya setiap 3-6 bulan sekali periksalah bagian headset.
Untuk mendeteksi headset yang bermasalah, angkat bagian depan sepeda Anda, coba belokkan setang sepeda ke sisi kanan dan kiri. Pastikan pergerakannya terasa halus dan lancar. Apabila bermasalah, biasanya pergerakannya akan terasa kasar dan tersendat. Gejala itu tentu akan mengganggu keseimbangan dan kenyamanan Anda. Penyebab paling sering kerusakan headset adalah masuknya air bercampur kotoran ke dinding bagian luar maupun bagian dalam bearing headset. Jika dalam waktu lama, bearing atau pelor headset akan timbul karat dan sulit berputar.
2. REAR & FRONT DERAILLEUR
Saat dalam kondisi tidak terpakai saja, settingan rear derailleur (RD) dan front derailleur (FD) bisa berubah sendiri. Ini biasanya disebabkan karena penempatan RD dan FD tidak dalam kondisi ‘istirahat’. Agar RD dan FD dalam posisi istirahat (rest), letakkan rantai pada gir terkecil, baik gir depan maupun gir belakang. Apalagi bila sering dipakai, tentunya lebih memerlukan perawatan rutin. Pada kenyataannya baut settingan pada RD dan FD dapat berubah seiring dengan intensitas pemakaian. Gejala perubahan settingan demikian adalah hal wajar, yang terjadi akibat getaran saat Anda sedang bersepeda.
Ada beberapa baut yang terdapat pada RD dan FD, atau yang sering kita lihat didekat baut tersebut terdapat huruf L dan H, dimana peranan baut tersebut sangatlah penting dalam pergerakan komponen tersebut. Contohnya baut di komponen RD yg sering berubah posisinya, yaitu Tension Adjustment Screw dan Hanger Bolt. Gejala perubahan langsung terasa adalah kurang sempurnanya perpindahan posisi gir depan dan belakang, dan bisa juga dapat membahayakan pengguna-nya. Karena rantai terlepas, atau bahkan sampai putus.
3. CHAIN
Secara berkala, bersihkan dan lumasi tiap bagian mata rantai. Agar mencegah timbulnya karat, pelumasan rutin juga bermanfaat untuk memperpanjang usia pemakaian rantai. Timbulnya bunyi asing dari rantai, bisa menjadi tanda kurangnya pelumasan. Namun, rantai tetap punya batas pemakaian, semakin kuat kayuhan dan semakin sering memindah gir, akan mempercepat usia pakai rantai, jika sudah melebihi batas pemakaian, rantai bisa putus kapan saja.
Ada baiknya periksalah tingkat kerenggangan rantai, apakah masih dalam batas pemakaian atau sudah terlalu melar. Pemeriksaan ini memang memerlukan alat khusus bernama Chain Checker yang biasa terdapat di bengkel sepeda.
4. BRAKE (REM)
Bagian rem memiliki fungsi sangat vital, untuk itu periksalah apakah rem masih bekerja dengan lancar. Lumasi kabel rem dan pastikan tidak terdapat karat yang akan mengganggu pergerakan kabel (rem mekanik, V-brake). Periksa volume oli rem (rem hidrolik), pastikan jangan sampai berkurang atau terdapat kebocoran. Periksa juga baut-baut pengikat kaliper atau yang menjadi penunjang rem tersebut. Pemeriksaan berikutnya yaitu pada bagian kampas rem, cukup memastikan kampas rem bersih dan masih tebal. Segera bersihkan kampas rem bila menemukan ada kotoran yang melekat pada sisi dalamnya.
5. HUB (Poros Roda)
Komponen yang menjadi poros utama pada bagian roda tentu perlu perhatian khusus. Getaran kasar dari keadaan jalan, ditambah suhu panas yang dihasilkan perputaran roda membuat komponen ini semakin berat memikul tugasnya. Di dalam hub terdapat pelumas yang bertugas melumasi bearing, suhu panas dari perputaran roda dapat mengurangi kadar pelumasan di dalamnya.
Gejala yang langsung terasa kalau pelumas sudah mengering, adalah putaran roda menjadi kasar dan tersendat. Cara pemeriksaannya yaitu dengan melepas roda, selanjutnya putar poros hub, bila poros hub sulit berputar, maka ini tandanya pelumas di dalam hub sudah benar-benar mengering.
6. CRANK & BOTTOM BRACKET
Kedua komponen utama pada sepeda ini juga paling sering menerima beban dan tugas berat. Wajar saja jika suatu saat akan terdapat masalah dari bagian sepeda yang satu ini. Masalah yang biasa terjadi yaitu adanya suara-suara yang terdengar saat dikayuh, atau putaran crank cenderung berat saat diputar. Seiring dengan usia pemakaian, pelumas pada bearing dan ulir BB pasti akan berkurang, bahkan menghilang. Panas yang timbul saat mengayuh juga turut mempercepat lunturnya grease (gemuk), ditambah dengan debu, kotoran dan air yang sering masuk ketika sedang mencuci sepeda. Untuk itu periksalah secara berkala, baut pengikat crank arm dan baut pengikat gir. Namun khusus untuk bottom bracket (BB), butuh alat khusus untuk proses pengecekannya.
7. PEDAL
Perlu diketahui bahwa getaran pada sepeda dan beban kuat tekanan kaki saat mengayuh, sedikit banyak justru memicu berkurangnya daya ikat ulir pedal terhadap crank arm, jika tanpa diketahui saat kita bersepeda, tenyata kondisi ulir pedal kurang kuat, dipastikan crank arm akan mengalami kerusakan pada bagian ulirnya. Kotoran dan air juga kerap bersarang di dalam bearing pedal tanpa disadari. Oleh karena itu Pemberian pelumas pada bearing atau pelor di dalam pedal, sangat diperlukan.
8. SPROCKET (GIR BELAKANG)
Susunan gir yang terdapat pada roda belakang ini perlu juga diperiksa keausannya. Gejala keausan bisa terdeteksi apabila kerap terjadi perpindahan yang kurang presisi pada gir tersebut. Keausan pada permukaan mata gir memang akan terjadi dalam jangka waktu yang lama, namun juga perlu perhatian khusus pada komponen roda belakang ini. Periksakan juga baut pengikat sprocket pada hub, karena jika baut pengikat tersebut kendor, akan menyebabkan perpindahan gir kurang presisi, bahkan dapat membahayakan Anda.
9. SPOKE & NIPPLE
Keseimbangan putaran roda sangat bergantung pada jari-jari (spoke), dan baut pengikat jari-jari (nipple). Jika ketegangan setiap jari-jari tidak seimbang, bisa dipastikan roda akan berputar tidak normal. Gejala roda tidak normal (speleng) tentu akan berpengaruh pada laju putaran roda. Periksalah ketegangan jari-jari tersebut sesuai rekomendasi pabrikan sepeda, untuk tahap awal bisa langsung diperiksa dengan tangan, tapi mungkin selanjutnya mungkin harus menggunakan alat khusus untuk mengukur ketegangan jari-jari (spoke tensioner).
Rutilah memeriksa sepeda kesayangan Anda. Semakin rutin, maka keinginan bersepeda untuk memperoleh kebugaran tubuh akan dapat tercapai. Tanpa harus terkendala oleh hal menyebalkan yang muncul dari sepeda kesayangan kita sendiri.