24 May 2018 / Inspiration

Dehidrasi dan Tanda-tandanya

Dehidrasi terjadi ketika seseorang kehilangan cairan lebih banyak daripada yang diminumnya, sehingga tubuh tidak cukup air dan cairan lainnya untuk menjalankan fungsi normal. Penyebab tersering dehidrasi diantaranya diare intens, muntah, deman atau berkeringat terlalu berlebihan. Tidak minum cukup air selama cuaca panas atau berolahraga berlebih juga dapat menyebabkan dehidrasi.

Sangat penting mengetahui tanda-tanda dehidrasi agar Anda menjadi waspada sehingga dapat segera diatasi sebelum jatuh pada dehidrasi berat yang membahayakan. Berikut serbasepeda rangkum :

1. Denyut jantung yang meningkat

Kita tau bahwa detak jantung akan meningkat sesuai dengan insensitas kegiatan yang sedang dilakukan, terutama jika dilakukan saat siang hari yang panas. Ada baiknya juga kita bisa menakar diri dan mengetahui beberapa detak jantung normal pada tubuh  kita. Karena detak jantung yang 15 sampai 20 detakan lebih banyak dari normal tubuh kita menandakan bahwa kita mulai mengalami dehidrasi. Detak jantung yang lebih cepat dari normal, disebabkan oleh darah yang mengental karena kekurangan cairan.

2. Pusing sesaat setelah berpindah posisi ( dari duduk ke berdiri)

Seringkali kita agak merasa pusing sesaat, saat berpindah posisi dari duduk kemudian berdiri dan langsung berjalan menuju arah tertentu. Pusing sesaat itu disebut dengan postural hypotension, dan disebabkan oleh darah yang belum mencapai kepada dengan cepat saat kita berpindah posisi. Jika kita mengalami hal seperti itu pada saat berpindah posisi duduk saat bersepeda, hal itu menunjukkan kita mulai mengalami dehidrasi.

3. Kulit yang mengendur

Sebenarnya bukan mengendur, namun tekanan tugrgor pada kulit yang menurun. Misal saat dicubit, setelah 2-3 detik setelah cubitan dilepas, kulit akan pelan-pelan kembali ke keadaan semua. Namun jika hal tersebut terjadi lebih lama dari biasanya, maka itu adalah tanda-tanda dehidrasi.

4. Dehidrasi bisa sebabkan komplikasi serius

Selain itu, dalam keadaan kekurangan cairan berat, tubuh akan terkena serangan panas/demam. Masalah ini bisa berkembang juga menjadi infeksi saluran kemih, batu ginjal, gagal ginjal, dan bahkan syok hipovolemik. Yang disebut terakhir adalah kondisi darurat ketika jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat kurangnya volume darah.

Untuk mencegah kondisi ini, langkah yang paling mudah adalah menjaga asupan cairan dalam tubuh. Caranya adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti buah dan sayuran. Asupan cairan juga harus ditambah jika mengalami kondisi seperti muntah atau diare, sedang dalam olahraga berat, cuaca panas atau dingin, dan sakit.

Menurut buku Pedoman Gizi Seimbang 2014, kebutuhan cairan berbeda pada tiap umur individu. Remaja umur 16-18 tahun membutuhkan 2100 mL, sedangkan kelompok umur 19-50 tahun memerlukan cairan sebanyak 2300 mL. Jangan lupa minum 8-11 gelas air per hari.

Sumber :

https://tirto.id/
http://goowes.co