Fadli atau dengan nama lengkap Muhammad Fadli Immammuddin, dan dikenal di level internasional sebagai Fadli Immammudin, adalah mantan pembalap sepeda motor asal Indonesia dan saat ini menjadi atlet paralimpik cabang sepeda.
Dalam ajang Asia Road Racing Championship di Sirkuit Internasional Sentul tahun 2015, Fadli sedang merayakan kemenangannya di balapan ke-2 kemenangan di depan kerumunan lokal ketika ia ditabrak dari belakang oleh pebalap asal Thailand, Jakkrit Sawangswat. Kecelakaan itu tidak bisa dihindari dan ia terluka parah di bagian kaki. Kemudian, cederanya tersebut sangat parah sehingga mengharuskan Fadli menjalani amputasi pada kaki kanannya. Ini menandai akhir dari karir balap sepeda motor profesionalnya.
Setelah insiden itu, dilaporkan bahwa Sawangswat sempat berputus asa untuk kembali berlomba. Kemungkinan besar hal itu disebabkan tertekannya ia akan rasa bersalah atas insiden di Sentul. Namun, Fadli secara pribadi pergi ke Thailand untuk mengunjungi Sawasngswat di Sirkuit Internasional Chang. Ia menyuruhnya untuk melupakan insiden itu dan melanjutkan balapan lagi. Dua pebalap tersebut sekarang sudah menjadi sahabat dekat.
Semangat Fadli untuk membalap tidak hilang begitu saja. Ia berpartisipasi di 2018 Asian Para Games, di beberapa kelas cabang bersepeda. Dia meraih medali perak di nomor Road Cycling C4 kelas (yang berlangsung di Sirkuit Internasional Sentul), dan emas di nomor Track Cycling Pursuit kelas C4. Fadli pun membuka sekolah balap yang ia namai 43 Racing School untuk mencari bibit-bibit baru pebalap Tanah Air.
Ambisi dan mimpi. Inilah hal-hal yang menjaga kewarasan dalam diri Fadli. Di tengah kejatuhannya sebagai seorang manusia, Fadli tak pernah melepaskan mimpi-mimpi dalam otaknya.
Fadli mengajarkan bahwa keterpurukan bukanlah sebuah vonis keabadian. Tiap manusia bisa keluar dari balik bayangan dan kembali bersinar di bawah cahaya. Juara sejati bukan hanya mereka yang berkalung medali, tetapi juga mereka-mereka yang bisa memberi inspirasi. Jadi, lain kali jika Anda berpikir Anda tidak bisa, pikirkan Fadli dan terus berusaha.
Sumber :