01 Dec 2021 / Product Knowledge, Tips & Trick

Kenyamanan di Atas Sadel Sepeda

Kenyamanan di atas sadel sepeda adalah salah satu kunci kita betah menggunakan sepeda. Saat bersepeda, ada tiga titik kontak antara pesepeda dan sepedanya. Titik kontak penentu kenyamanan tersebut adalah pedal, grip atau bar tape, serta sadel. Pesepeda pemula umumnya menjadikan sadel sebagai tumpuan beban utama. Saat pengalaman bersepeda bertambah, tumpuan beban sadel semakin bergeser ke pedal atau grip. Pengaturan ketiga titik ini dapat meningkatkan kenyamanan di atas sepeda.

Tidak ada Kenyamanan Instan

Seperti halnya kegiatan fisik lainnya, kenyamanan saat bersepeda tidak bisa didapat dengan instan. Ada kesamaan sakit di bagian sadel dengan sakit di perut samping saat berlari, nyeri di hidung saat memulai berenang, hingga sakit ujung jari saat belajar memainkan gitar. Ada kecocokan peralatan, dalam hal ini sadel, yang berperan. Namun sadel yang cocok pun tidak serta merta menghilangkan keluhan tersebut.

Tebal dan empuk bukan berarti nyaman

Solusi awam penyelesaian masalah ini adalah dengan mempertebal sadel yang digunakan. Menggunakan sadel yang lebar, tebal, dan empuk sepertinya menyelesaikan masalah saat kita masih berada di toko sepeda. Saat sepeda mulai digunakan, keluhan tersebut menjadi lebih mengganggu. 3-4 jam secara konstan di atas sadel menjadi siksaan yang tidak tertahankan. Solusi berhenti sesaat, misalnya setiap setengah jam dapat digunakan. Sayangnya, banyak pesepeda yang menginginkan pengalaman lebih dengan interval jarak antar istirahat lebih panjang.

Sepeda yang digunakan jarak pendek dengan banyak perhentian umumnya dilengkapi Sadel yang lebar dan tebal. Sadel tersebut didesain untuk sepeda yang dikendarai dengan tegak seperti city bike atau cruiser. Di sepeda jenist tersebut, sadel memang menopang mayoritas berat badan pengendara. Selain posisi berkendara, pengendara sepeda tersebut diasumsikan menggunakan pakaian sehari-hari tanpa padding di celana mereka.

Mengukur sadel yang cocok

Berbicara tentang kenyamanan di atas sadel sepeda berarti berbicara mengenai sadel yang cocok. Saat ini pabrikan sadel membuat sadel dengan berbagai macam ukuran. Lebar sadel menjadi indikator utama kecocokan sadel. Dasar dari lebar sadel adalah lebar tulang duduk pengendaranya.

Cara mengukur lebar tulang duduk

Cara mengukur lebar tulang duduk. Foto dari Bike Roar

Lebar sadel yang pas dengan pengendara adalah saat sadel lebih lebar 10 milimeter dari masing-masing sisi tulang duduk. Dalam kata lain sadel yang ideal lebih lebar 20 milimeter dari jarak antara tulang duduk. Sadel yang terlalu sempit membuat tulang duduk kehilangan tumpuan. Sebaliknya, sadel yang terlalu lebar dapat menyebabkan lecet akibat gesekan yang tidak diinginkan saat gerakan mengayuh.

Ketebalan dan Tingkat Kekerasan

Selain lebar sadel, tingkat kekerasan sadel juga menjadi penentu kenyamanan. Ketebalan dan kekerasan sadel ini yang menjadi kesulitan saat menentukan sadel ideal. Perbedaan pengalaman, gaya bersepeda, tenaga, hingga pilihan personal membuat perbedaan sadel ideal yang berbeda antara satu orang dan orang lain.

Walau sadel yang terlalu keras kurang nyaman saat diduduki, namun beberapa sadel paling mahal dari jenama premium justru meniadakan busa. Sadel tersebut hanya mengandalkan fleksibilitas shell dari bahan serat karbon.  Walau cukup keras, namun sadel demikian dianggap nyaman untuk beberapa orang. Selain sadel yang terlalu keras masalah terjadi pula pada sadel yang terlalu tebal atau empuk. Di saat menit-menit awal bersepeda, masalah sadel yang terlalu empuk tidak terlalu terasa. Saat kegiatan bersepeda sudah dilakukan selama beberapa jam, tekanan tulang duduk pada sadel membuat bahan sadel yang terlalu empuk bergeser dan menekan area sensitif di antara tulang duduk.

Bentuk

Setelah lebar dan kekerasan busa, kenyamanan di atas sadel sepeda juga ditentukan karakter kita saat bersepeda . Pilihan sadel berikutnya ditentukan oleh hal tersebut. Ada beberapa varian  bentuk sadel yang dibuat pabrikan. Beberapa pabrikan membuat profil sadel yang datar yang memungkinkan Sobat SS mengayuh dari berbagai posisi. Sadel jenis ini cocok untuk Sobat SS yang sering memindahkan posisi duduk seiring perubahan kemiringan lintasan. Model lain adalah model sadel berkurva yang mengunci posisi duduk pengendara di posisi tertentu. Kemudian detail lain seperti kemiringan di belakang untuk sadel e-bike, lubang di tengah sadel, atau bahkan desain sadel yang seperti terbelah antara bagian kiri dan kanannya, serta panjang dan pendeknya “hidung” sadel. Masing-masing bentuk tersebut mempunyai maksud tersendiri.

Best road bike saddles 2021 | Top bike seat recommendations - BikeRadar

Sadel dengan hidung pendek yang efektif untuk pesepeda agresif yang  cenderung bersepeda dari bagian depan sadel. Foto BikeRadar

Short (Celana Padding)

Sadel sepeda, kecuali sadel sepeda tegak yang disebut di atas, bekerja dengan baik jika dikombinasikan dengan celana ber-paddingPadding dahulu dibuat dari chamois atau kulit sejenis kambing yang sangat lembut. Saat ini bahan tersebut sudah diganti dengan bahan sintetis yang lebih baik dari bahan aslinya. Sebagaimana sadel, kekerasan bahan padding juga didesain sesuai kebutuhan, baik untuk bersepeda jarak pendek, half day (sekitar 4-5 jam), hingga full day (sekitar 8 jam). Peran peredaman antara badan dan sadel yang dilakukan celana padding lebih efektif karena relatif tidak ada gesekan antara badan dan padding yang menempel di celana ketat tersebut. Saat peredaman mengandalkan sadel tebal, gesekan antara sadel, bahan celana harian yang mudah terlipat saat mengayuh dan badan dapat mengakibatkan lecet.

Perkuat otot

Sobat SS juga mungkin penasaran, mengapa sadel yang digunakan atlet justru sangat tipis. Sadel tersebut mereka gunakan untuk suatu lomba yang berkisar 200 kilometer per hari dan diulangi setiap harinya hingga beberapa minggu. Ini karena titik tumpu berat badan mereka sudah tidak menumpu ke sadel. Saat tenaga kaki dikerahkan, selain digunakan untuk meningkatkan kecepatan, tenaga tersebut juga mengangkat badan mereka dari sadel. Sehingga badan mereka tidak benar-benar duduk di atas sadel, namun sekadar mengambang. Selain lomba jalan raya, demikian pula disiplin lain seperti sepeda gunung, BMX, hingga biketrials yang menggunakan sepeda tanpa sadel.

Kesimpulan

Sebagai salah satu titik kontak saat bersepeda, sadel adalah hal yang rumit untuk mendapatkan barang yang tepat. Berbagai pilihan ada di pasaran dengan variasi lebar, ketebalan, dan detail bentuk lainnya. Perbedaan bentuk tersebut harus cocok dengan karakter pesepeda untuk mencapai kenyamanan di atas sadel sepeda.

Untuk mendapatkan sadel yang cocok untuk Sobat SS, Sobat SS dapat memilih sadel yang cocok untuk Anda gunakan di sini.