Rematik adalah penyakit sendi yang menyiksa dengan nyerinya yang luar biasa dan membuat penderitanya tidak leluasa bergerak. Tapi kini penderita bisa melawan penyakit tersebut dengan bersepeda. Gerakan saat mengayuh sepeda akan melatih persendian dengan sendirinya dibanding latihan aerobik biasa.
Seorang reumatologis penyakit anak-anak Dr Chris Scott sempat mengalami rematik beberapa tahun lalu yang membuatnya tidak mampu bekerja atau melakukan aktivitas selama 8 bulan dan hanya berada di rumah saja.
Setelah tidak menunjukkan respons terhadap pengobatan konvensional, dirinya memilih kembali bekerja dan melakukan kebugaran fisik dengan bersepeda yang merupakan bagian dari program rehabilitasi. Dan ternyata, Scott mendapatkan perubahan yang cukup signifikan bagi kesehatannya.
Program bersepeda untuk melawan rematik ini sudah terselenggara sejak tahun 2007, bertepatan dengan acara tahunan European League against Rheumatism Conference (EULAR). Dalam acara ini pasien dan perawat bekerja sama sehingga orang berbadan sehat dapat membantu pasien dengan menggunakan sepeda gandeng atau diubah menjadi sepeda berbaring yang disebut dengan “pinot”.
“Olahraga bersepeda sangat baik bagi penderita penyakit rematik, karena tidak menimbulkan dampak stres pada sendi,” ujar Scott, seperti dikutip dari Health24, Rabu (28/10/2009).
Selain itu, Scott juga menambahkan bahwa bersepeda bisa meningkatkan dan mempertahankan mobilitas atau pergerakan dari sendi. Bersepeda juga merupakan salah satu olahraga sosial, dimana pasien tetap bisa berinteraksi dengan orang lain.
Manfaat lain yang bisa didapatkan dengan melakukan olahraga bersepeda adalah mau tidak mau orang tersebut akan keluar rumah, sehingga bisa menghirup udara segar dan terkena sinar matahari yang merupakan salah satu terapi yang baik dalam melawan osteoporosis. Sinar matahari pagi mengandung vitamin D untuk penguatan tulang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita rematik tidak selalu harus berbaring saja tanpa melakukan aktivitas apapun, terbukti dengan bersepeda tidak akan memperparah keadaan. Justru bisa jadi membangkitkan semangat pasien untuk melawan penyakit tersebut.
Sumber : http://jajang.net