23 Nov 2021 / Product Knowledge

Mengenal Rem Cakram Mekanik Sepeda

Rem cakram mekanik sepeda adalah sistem pengereman sepeda yang cukup banyak digunakan. Sistem pengereman adalah sistem utama yang ada di sepeda selain sistem struktur, penggerak, dan suspensi. Sistem rem digunakan untuk menghentikan, mengurangi kecepatan, atau mengendalikan sepeda.

Kali ini kita akan membahas tentang sistem rem cakram mekanik sepeda lagi. Sebelumnya Serba Sepeda pernah membahas topik ini di artikel “Perbedaan Rem Mekanik dengan Rem Hidrolik MTB“. Namun mari kita perdalam tentang rem mekanik di kesempatan ini.

Sistem rem sepeda yang umum digunakan adalah sistem rem rim brake dan cakram. Walaupun ada sistem lain seperti rem tromol dan pita, namun kedua sistem sebelumnya lebih umum digunakan di sepeda saat ini. Untuk spesifikasi penggerak dari tuas rem ke kaliper, rem mekanik menggunakan kabel baja.

Single Piston

Umumnya rem mekanik adalah single piston. Maksudnya adalah, saat tuas rem ditarik, hanya satu kampas yang bergerak menjepit rotor. Alhasil saat digunakan, semakin lama kampas rem sebelah dalam semakin menjauh dari rotor. Kinerja optimal rem cakram mekanik adalah saat kampas rem statis yang terletak di dekat jari-jari sepeda hampir atau sedikit menggesek rotor. Walau sepertinya janggal, tapi ini mirip dengan rem sepeda motor yang umum digunakan sehari-hari.

Sebenarnya di pasaran tersedia rem cakram mekanik dengan sistem dual piston. Namun harganya lebih mahal daripada sistem rem hidrolik. Salah satu contohnya adalah TRP Spyre. Rem mekanik yang populer di penggemar sepeda gravel ini bergerak simultan menghasilkan pengereman yang halus, mirip rem hidrolik.

Perawatan Mudah (tapi sering)

Salah satu keunggulan yang umum diketahui tentang rem cakram mekanik adalah kemudahan perawatannya. Hal ini benar, merawat rem cakram mekanik memang mudah. Hampir semua perawatan dapat dilakukan dengan kunci Allen 5mm.

Perawatan yang harus sering dilakukan di rem mekanik adalah memajukan kampas rem statis seperti disebutkan di bagian atas. Untuk pemakaian hobi atau olahraga dengan pengendaraan lebih agresif penyetelan ini dilakukan setelah sekitar 4 jam pemakaian. Untuk pemakaian umum seperti commuting atau transportasi lain, penyetelan ini dapat dilakukan setelah satu minggu pemakaian.

Ada permasalahan saat kampas rem statis terlalu jauh dari rotor. Saat tuas rem ditarik, tenaga yang dikeluarkan digunakan untuk membengkokkan rotor terlebih dahulu. Saat kampas rem masih baru, hanya sebagian profil dari kampas rem baru tersebut yang bergesek dan bekerja. Seiring waktu bagian atas rotor yang menggesek terlebih dahulu akan menghabiskan kampas rem bagian atas. Akhirnya kampas rem yang tidak terawat ini akan aus prematur di bagian atas walau performa pengeremannya juga berkurang.

Komponen

Kesederhanaan rem mekanik ternyata juga menimbulkan kerumitan tersendiri. Beberapa model rem menggunakan kampas rem model B01S seperti yang digunakan Shimano. Selain merk itu, banyak rem mekanik yang menggunakan varian kampas rem yang tidak umum digunakan. Walau secara umum berbentuk bundar, namun variasi diameter, takikan atau tab di bahan kampas atau plat, atau sistem pemasangan magnet membuatnya sulit mendapatkan kampas rem yang tepat. Beberapa jenis kampas rem sudah tersedia di Serba Sepeda ya.

Kesimpulan

Perawatan rem mekanik memang mudah dilakukan sehari-hari. Namun kemudahan itu harus dibayar dengan perawatan rutin yang harus dilakukan. Rem mekanik yang bekerja optimal juga mungkin tidak memuaskan secara suara. Terkadang ada suara yang timbul dari gesekan kampas rem statis. Bunyi tersebut juga dapat timbul saat rangka atau garpu sepeda yang digunakan kurang rigid. Gesekan rem dapat terjadi saat sepeda digunakan terutama saat dikayuh atau berbelok.

Pada akhirnya, penggunaan peralatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan budget. Namun akan lebih baik jika peralatan yang telah dimiliki dirawat dan digunakan secara optimal.