Rantai sepeda adalah komponen penting yang menjadi jembatan yang mendistribusikan tenaga dari crank/lengan kayuh ke sprocket/gigi belakang yang selanjutnya akan diteruskan ke roda sehingga menjadi laju. Sepeda-sepeda saat ini kebanyakan dilengkapi dengan berbagai pilihan kecepatan atau yang biasa disebut multi speed. Tujuan nya untuk mempermudah pengaturan rasio gir sepeda sesuai dengan kebutuhan.
Dalam penggunaannya, sering kali ditemukan kendala rantai sepeda terlepas atau bahkan putus. Hal ini menjadikan suasana bersepeda menjadi kurang menyenangkan dan cenderung menyulitkan. Kira-kira apa saja ya yang membuat rantai sepeda terlepas atau bahkan terputus? Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan putusnya rantai sepeda, diantaranya sebagai berikut :
1. Settingan RD
Dalam hal ini adalah limit screw atau baut pembatas posisi RD yang belum disetting dengan benar. Pada RD terdapat 2 baut limit yang biasa memiliki Kode H dan L. Kita ambil contoh aplikasi RD pada sprocket 10 speed 11-36T. H menggambarkan posisi gigi tertinggi, dengan kata lain gigi sprocket dengan mata terkecil yaitu 11T. sehingga apabila limit screw H terlalu longgar, dapat mengakibatkan rantai terlepas ke arah luar sprocket yang bisa mengakibatkan rantai tersangkut antara sprocket dan frame. Nah apabila limit screw H terlalu kencang, maka rantai akan sulit berpindah ke gigi paling kecil, dari 9 ke 10.
L menggambarkan posisi gigi terendah, dengan kata lain gigi sprocket dengan jumlah mata terbanyak yaitu 36T, apabila limit screw L terlalu longgar, rantai bisa terlepas ke arah dalam, dan mengakibatkan rantai terhimpit sprocket dan jari-jari, sedangkan apabila limit screw L terlalu kencang, akan mempersulit rantai untuk berpindah ke gigi terbesar (dari 2 ke 1)
2. Settingan FD
Memiliki mekanisme yang sama dengan RD, biasanya rantai terlepas akibat kurang pas nya limit screw . H pada FD menggambarkan posisi gigi terbesar. Sedangkan L menggambarkan posisi gigi terkecil. Apabila limit screw H terlalu longgar, maka rantai bisa terlepas ke arah luar crank, dan bisa bersinggungan dengan pedal atau kaki. Sedangkan jika limit screw L terlalu longgar, rantai bisa terlepas ke arah dalam crank, sehingga bisa tersangkut di frame.
3. Kondisi Rantai
Seiring dengan digunakannya rantai, panjang rantai lambat laun akan mengalami stretch/melar. Kondisi rantai yang sudah aus atau melar mengakibatkan gigitan mata sprocket dan chainring terhadap rantai tidak optimal, sehingga membuat posisi rantai tidak kokoh. Rantai yang aus dapat dengan mudah mengakibatkan terlepas dan terputusnya rantai. Sebaiknya periksa secara berkala tingkat keausan rantai dengan chain measurement tool.
4. Kondisi Chainring dan Sprocket
Pada chainring dan sprocket yang sudah aus, rantai dengan sangat mudah terlepas, ciri utama nya adalah rantai mudah selip jika pedal diberi tekanan dan shifting yang kurang pas atau lompat-lompat. Selain mengakibatkan rantai terlepas, chainring dan sprocket uang aus cenderung lebih tipis dan tajam. Mata gigi yang tipis tersebut bisa dengan mudah masuk dan “memotong” celah antara roller dan inner plate rantai. Hal ini juga yang bisa mengakibatkan putusnya rantai.
5. Pemasangan rantai yang keliru
Pemasangan rantai yang keliru tentu memberikan peforma yang tidak seharusnya. Pemasangan yang keliru biasanya seperti :
- Pemasangan rantai tidak sesuai spek, contoh rantai 11s peed untuk groupset 9 speed.
- Rantai terbalik, khusus untuk rantai directional, contohnya shimano, plate dengan ukiran shimano harus menghadap depan, dan plate polos menghadap belakang, apabila terbalik akan membuat rantai melompat2 terutama pada gigi terkecil.
- Sambungan rantai yang kurang presisi, biasanya terdapat celah antara inner plate dan roller atau bisa juga rivet yang terlalu menonjol di satu arah. Hal ini jelas dapat dengan mudah membuat rantai terlepas bahkan terputus.
Nah itu dia penyebab umum mengapa rantai mudah terlepas atau bahkan terputus. Lihat juga blog kami tentang tips merawat sepeda dan Jangan lupa cek berkala sepeda kamu ya, terutama semua komponen yang berhubungan dengan rantai, agar gowes tetap tenang, menyenangkan dan terbebas dari masalah rantai lepas atau putus.