Sistem pengereman pada sepeda merupakan elemen yang sangat penting. Mulai dari perawatan, hingga pemilihan tipe rem yang digunakan pada sepeda kesayangan Anda. Ada baiknya hal tersebut ketahui dan memerlukan perhatian khusus, selain demi kenyamanan, juga berguna untuk keselamatan.
Kali ini Serbasepeda akan lebih membahas jenis rem dengan tipe rem cakram mekanik, karena hampir semua keluaran tipe terbaru dari sepeda MTB saat ini, lebih banyak mengunakan tipe rem tersebut. Jika berdasarkan cara kerjanya, Perlu Anda ketahui, bahwa ada dua macam jenis rem cakram mekanik pada sepeda MTB, yaitu jenis rem mekanik dan hidrolik. Oleh karena itu Serbasepeda akan mengupas lebih tentang tipe rem Rem cakram mekanik, agar Sobat SS dapat mengetahui tentang perbedaan rem rem cakram mekanik dengan rem hidrolik.
Rem Cakram Mekanik
Rem cakram mekanik kini tidak hanya, di gunakan oleh sepeda gunung dewasa saja, tapi juga sudah banyak di gunakan oleh beberapa tipe sepeda anak-anak, mengapa demikian, selain harganya Murah juga mengunakan cara kerja yang sederhana, jadi untuk resiko kerusakannya, tidak akan banyak mengeluarkan biaya banyak untuk memperbaikinya.
Kendala yang sering terjadi pada rem mekanik biasanya terletak pada bagian kabel rem, yaitu disebabkan oleh air yang mudah masuk kedalam kabel dan mengakibatkan timbulnya karat pada permukaan kabel tersebut, kalau sudah karat otomatis berpengaruh ke beratnya tuas rem saat sedang melakukan pengereman. Hal itu dikarenakan oleh karat yang menghambat gerakan kabel dalam terhadap hose kabel rem nya (selang kabel rem).
Pengereman rem cakram tipe mekanik kerap dibilang kurang maksimal, hal itu disebabkan oleh brake pad yang bergerak saat menjepit rotor, hanya bergerak sebelah saja. Efek dari hal tersebut mengakibatkan sering terjadinya pengok pada komponen rotor, dan pastinya menambah berat tugas jari tangan saat melakukan pengereman, apalagi jika melewati turunan panjang atau di medan off road, pasti jari tangan akan dituntut untuk bekerja “ekstra”.
Tapi tenang saja, bukan berarti rem mekanik itu tidak bagus. Jika hanya bersepeda melalui lintasan dengan kategori off road ringan, atau XC, rem mekanik sudah cukup mumpuni, Perawatannya pun mudah, hanya dengan melumasi bagian kabel, serta memastikan kampas rem cukup tebal dan bersih, pengereman sudah bekerja dengan baik.
Rem cakram Hidrolik
Rem hidrolik bekerja berdasarkan hukum pascal, dimana material berupa fluida dijadikan alat untuk meneruskan gaya pengereman dari tuas rem. Fluida digunakan karena material ini tidak memiliki sifat kompresi sehingga cocok untuk menyalurkan tekanan. Secara kenyamanan memang lebih nyaman dibanding rem mekanik, Karena tenaga yang dikeluarkan untuk menarik brake lever hanya butuh sedikit.
Cukup dengan menggunakan dua jari saja, sudah dapat mengurangi laju dari kecepatan sepeda Anda, berbedaa dengan rem mekanik yang membutuhkan tenaga lebih. Alasan tersebut juga dikuatkan oleh cara kerja dari piston penggerak brake pad pada kaliper, yang kedua sisinya bergerak bersamaan menjepit rotor saat tuas rem di gerakan, pasti akan sangat mengoptimalkan tingkat pengereman.
Sesuai dengan pepatah mengatakan “ada harga, ada rupa”, begitulah tepatnya. rem cakram hidrolik memang dikenal lebih mahal dari rem mekanik, bahkan harganya dua kali lipat dari harga rem cakram mekanik. Tidak cukup disitu, rem tipe ini juga membutuhkan perawatan khusus, karena oli yang menjadi peranan penting pada rem tersebut, juga bisa berkurang seiring dengan pemakaian, apalagi jika sudah terjadi kebocoran oli, pasti akan merogoh kocek lebih lagi untuk memperbaikinya. Sistem hidraulik rem sering terganggu saat terdapat udara didalam sistem, karena udara memiliki sifat kompresi. Untuk itu pastikan kondisi minyak rem didalam reservoir cukup untuk meminimalkan terjadinya masuk angin.
Namun selalu ada cara untuk meminimalkan kemungkinan buruk tersebut, yaitu dengan cara perawatan berkala, dan sedikit perhatian khusus, contohnya, dengan rajin mengecek kebersihan dari setiap komponennya, dan juga tetap menjaga volume oli dari rem tersebut. dan tips dari saya, usahakan selalu mengganjal kampas rem saat melepas roda dari sepeda, karena jika tanpa sengaja tuas rem tertekan saat roda sedang dilepas, kampas rem akan terjepit, dan mungkin akan menghambat kegiatan Anda dalam bersepeda.
Prinsip Kerja
Secara garis besar kedua jenis rem ini sama-sama membuat ban berhenti berputar saat tuas remnya (Brake Lever) ditarik dan dengan bantuan kabel hose brake, yang akan membuat pad pada caliper rem bergerak menjepit rotor. Meskipun secara kasat mata sama saja, Anda pasti akan langsung tahu ketika memperhatikan bagian kaliper dan brake levernya.
Kabel rem cakram mekanik berisi kawat inner cable, sedangkan rem cakram hidrolik menggunakan kabel rem yang berisi oli, Rem tipe mekanbik bekerja dengan memanfaatkan tegangan kawat yang ditarik oleh kekuatan jari pada brake lever, sedangkan rem hidrolik bekerja dengan memanfaatkan tekanan minyak yang tertekan oleh brake lever, Jelas keduanya berbeda.
Keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Cukup disesuaikan saja menurut fungsi dan kebutuhannya, agar tetap mendukung kegiatan Anda dalam bersepeda, namun tetap mengacu pada faktor keselamatan dalam bersepeda.Bila Anda lebih menyukai bersepeda dengan melalui lintasan – lintasan yang cukup ekstrim, kami menyarankan rem hidrolik lebih cocok. Namun untuk Anda yang mungkin menggunakan sepeda hanya untuk berkeliling di perkotaan pastinya rem mekanik sudah cukup menjadi pilihan yang tepat untuk Anda.