Teknik memulai pergerakan sepeda adalah kunci perjalanan yang aman saat bersepeda. Keunikan sepeda dari kendaraan lain adalah pengendara berfungsi sekaligus sebagai mesin penggerak kendaraan. Peran ganda tersebut, jika tidak disikapi dengan baik akan menjadikan potensi bahaya bagi pesepeda maupun pengguna jalan lain.
Pergerakan Sepeda
Banyak pesepeda yang memulai pergerakan sepedanya dengan teknik yang kurang baik. Pergerakan awal sepeda seharusnya dilakukan secara stabil, tidak ada goyangan dari sepeda. Kita tidak melihat kendaraan bermotor berjalan sempoyongan saat memulai pergerakan. Goyangan pada pergerakan awal pesepeda dapat menimbulkan kecelakaan. Ketidak stabilan sepeda, atau kesulitan pengguna jalan lain memprediksi gerakan sepeda dapat menimbulkan kecelakaan. Hal ini tidak hanya terjadi untuk pesepeda pemula, beberapa penyandang gelar pesepeda kawakan pun banyak yang masih melakukannya.
Salah satu keterampilan paling dasar dari bersepeda adalah kemampuan untuk bersepeda lurus, tanpa goyah dari sisi ke sisi. Untuk menjaga kestabilan tersebut, umumnya pesepeda membutuhkan kecepatan minimal antara 8 hingga 13 kilometer per jam. Kayuhan pertama dalam perjalanan yang benar dapat membantu Anda mencapai kecepatan tersebut.
Desain sepeda umumnya membuat kaki tidak dapat menapak tanah saat pengendaranya duduk di atas sadel.
Teknik Memulai Pergerakan
Teknik dasar memulai pergerakan sepeda dijelaskan secara jelas oleh Sheldon Brown. Mekanik yang dijuluki ensiklopedi sepeda ini juga memuat teknik yang benar untuk memulai pergerakan sepeda di websitenya.
Teknik ini sangat sederhana, namun sering terlewat oleh pesepeda. Penggunaan teknik yang benar memudahkan memulai, bahkan saat memulai pergerakan sepeda di posisi tanjakan.
Dimulai dengan berdiri di atas top tube dengan dua kaki di atas tanah. Umumnya pesepeda mengayunkan kaki melewati atas sadel. Cara lain yang bisa dilakukan adalah memiringkan sepeda. Bisa juga dengan mengayunkan kaki di atas frame untuk sepeda tanpa top tube (step through). Tidak usah berusaha untuk duduk di atas sadel saat sepeda berhenti.
Posisikan gir di rasio yang pas, tidak terlalu berat juga tidak terlalu ringan. Putar crank sehingga posisi kaki terkuat berada kurang lebih 45° antara posisi atas dan depan. Ini bisa dilakukan dengan mendorong sisi crank sebaliknya atau mencungkil crank tersebut dari bawah.
Injak pedal yang lebih tinggi tersebut. Injakan tersebut berfungsi dalam dua hal. Pedal di posisi tersebut dapat berfungsi sebagai “tangga” untuk mempermudah kita duduk di atas sadel. Selain fungsi tersebut, berat badan yang menumpu di pedal akan menggerakkan sepeda dan menjaga kestabilan sepeda.