09 Feb 2022 / Inspiration

Terkena Serangan Jantung Saat Bersepeda?

Dibeberapa waktu kebelakang, dunia persepedaan dikejutkan dengan beberapa berita duka dari beberapa pegowes  yang terkena serangan jantung saat gowes. Serangan jantung pada saat bersepeda bisa diakibatkan karena kelelahan, hingga dehidrasi berat. Kondisi ini dapat diperparah dengan rangsangan inflamasi seperti adrenalin pada saat balapan atau latihan. Waktu istirahat dan pemulihan yang kurang serta mengkonsumsi tembakau. Hal ini dapat merusak dinding pembuluh darah koroner, dan menimbulkan luka di lapisan dalamnya. Sehingga darah susah mengalir ke sistem koroner dan akhirnya menyebabkan problem jantung.

Seperti yang kami sadur dari artikel mainsepeda.com, menurut dokter spesialis jantung yaitu dr. Dhany Prasetyanto SpBTKV,. Meskipun kasus serangan jantung pada pegowes bisa dibilang cukup rendah, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Nyeri dada

Nyeri dada seringkali sulit didiskripsikan dan disalahartikan sebagai nyeri lambung. Salah satu tanda yang mungkin mengarah ke masalah jantung adalah nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke lengan, menembus punggung dan ada perasaan seperti tertekan. Dan apabila nyeri dada membaik pada saat istirahat, sebaiknya segera melakukan check up ke dokter ya.

2. Denyut jantung yang tidak normal atau tidak beraturan

Pemeriksaan denyut jantung (heart rate) dapat dilakukan dengan cara perabaan manual pada bagian pergelangan tangan atau leher. Aritmia merupakan denyut jantung yang tidak normal. yang paling sering terjadi pada olahragawan adalah atrial fibrilasi, atrial fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung tidak beraturan dan cepat. Sebuah analisis tahun 2009 menunjukkan bahwa atlet endurance memiliki resiko 5 kali lebih besar dibandingkan orang normal.

Yang ditakutkan dari kondisi ini adalah ketika jantung tidak berdenyut normal, darah tidak dipompa maksimal oleh jantung. Mengakibatkan darah menggumpal sehingga bisa menyumbat organ lain seperti otak. Tanda tanda yang dapat dirasakan adalah rasa tidak enak di dada dan apabila monitor denyut jantung kita menunjukkan angka yang tidak normal seperti 210 bpm tanpa aktifitas tertentu, maka kita harus waspada ya!

3. Sesak napas

Setiap pegowes mempunyai kebiasaan dan pola napas yang berbeda satu sama lain. Bila dirasakan ada pola napas yang tidak seperti biasanya maka kita harus waspada.

4. Rasa lelah yang tidak seperti biasanya

Ada kalanya kita berlatih sepeda di rute yang biasa kita jalani dan baik-baik saja. Lalu saat kita ulangi, namun merasa lelah sekali, maka mungkin disebabkan oleh kinerja jantung kita yang sudah mulai menurun.

5. Black out atau hingga pingsan

Ini adalah tanda bahaya. Langsung periksakan diri anda ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

Nah, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, inilah tips menjaga kesehatan jantung pegowes :

  1. Check up kesehatan dan terutama jantung secara rutin, baik laboratorium dan imaging, terutama bagi pegowes yang mempunyai faktor resiko.

  2. Pola latihan bersepeda yang teratur dan terukur.

Banyak aplikasi yang dapat dijadikan panduan dan menawarkan pola latihan yang sudah tertata dengan baik. Jangan takut menginvestasikan uang untuk perangkat monitoring, terutama monitor jantung yang bagus, untuk mengetahui batasan pada saat latihan bersepeda.

Secara teori, batasan maksimal heart rate (denyut jantung) itu dapat dihitung : 220 – usia. Jadi misal usia 30 tahun, maka maksimal heart rate (maksimal denyut jantung) adalah 190 bpm -> (beats per minute) atau detak per menit.

Pada saat latihan bersepeda, zona heart rate yang bagus adalah di 85 persen. Jadi contoh untuk pesepeda usia 30 tahun, zona heart rate terbagus di angka 161 bpm. Cara menghitungnya : (220 – usia) x 85 persen = 161 bpm.

Untuk mengukur detak jantung saat bersepeda, bisa menggunakan heart rate sensor dari Magene.

salah satu jenis heart rate sensor

salah satu jenis heart rate sensor

  1. Harus istirahat atau tidur yang cukup

Tidur yang berkualitas dan cukup, yaitu minimal 6-7 jam sehari. Dapat mengurangi inflamasi dan kekentalan darah.

  1. Asupan makanan yang sehat

Makanan yang dipercaya baik untuk pembuluh darah dan sistem kardiovaskular antara lain kacang-kacangan, sayur, ikan. Sedangkan makanan instan sebaiknya dikurangi.

  1. Manajemen stress dan emosi

  2. Jangan abaikan tanda tanda masalah jantung.

  3. Jika mempunyai masalah jantung dan mengikuti touring, harus selalu bawa obat pribadi dan menggunakan tanda pengenal yang menginformasikan masalah jantung.

Tetap jaga kesehatan ya SobatSS! tetap menerapkan hidup sehat, makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup!